...

WELCOME TO MY BLOG

Kamis, 30 September 2010

Inilah biografi pemain favorit saya :)

Kebangsaan: Spanyol
Birth date: 1987-05-04 (22 tahun)
Tempat lahir: Vilessoc de Mar, Spanyol
Francesc “Cesc” Fabregas Soler, dikenal sebagai Cesc Fabregas, adalah pemain sepak bola internasional yang saat ini fitur bagi raksasa Liga Utama Arsenal. Dia adalah gelandang serang, kotak-kotak ke-gelandang sebenarnya.

Cesc Fabregas memulai kariernya di sepak bola nya raksasa Spanyol FC Barcelona di mana dia berkembang sebagai anak. Tapi ketika dia berusia 16 tahun, dia dibujuk oleh manajer Arsenal Arsene Wenger untuk pindah ke Emirates pada bulan September 2003 sebelum dia menandatangani kontrak profesional dengan raksasa Catalan.
Cesc Fabregas melakukan debut bagi The Gunners pada tahun 2003 ketika dia bermain dalam pertandingan Piala Liga dasi di rumah untuk Rotherham United dan dengan demikian menjadi tim pertama Arsenal termuda pemain pernah pada 16 tahun dan 177 hari. Dia kemudian menjadi klub termuda tim pertama pencetak gol ketika dia mencetak gol dalam kekalahan 5-1 Wolverhampton Wanderers di Piala Liga musim nanti.
Cesc Fabragas tentu saja harus menunggu untuk membuat tim pertama tetapi dengan depature dari Patrick Vieira ke Juventus pada musim panas tahun 2005, muda matador Spanyol mendapatkan kesempatan dan sekarang tegas titik tumpu ini Arsenal menghibur dan licin sisi. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai gelandang sentral terbaik di Premiership dan telah bermain lebih dari 150 pertandingan di semua kompetisi bagi The Gunners.
Cesc Fabreagas membuat debut internasioTerbitkan Entrinal untuk Spanyol pada 2006 melawan Pantai Gading dalam pertandingan internasional yang ramah. dia mewakili bangsa di Piala Dunia 2006 Jerman dan Euro 2008.

i love ceper :)

Masa SMA adalah masa terindah. Suka duka bersama kawan kawan begitu terasa. di masa itulah saya sudah mengenal segala macam pergaulan. mulai dari yang baik-baik sampai yang jahat-jahat (hehehe).
di masa itu banyak kenangan yang sulit untuk dilupakan. mungkin yangsangat berkesan bagi saya adalah pada waktu kelas 11 dan 12. Di kelas itu saya merasakan yangnamanya indahnya hidup,banyaknya teman,tertawa setiap hari ( ga seperti skarang. susah bgt buat ketawa. garing: red).

Pada kelas 12 saya mulai terobsesi dengan motor, tapi saya menambatkan hati saya pada aliran motor ceper. Saya sangat menggemari hobi aneh ini karena saya berpikir dengan punya motor ceper saya akan banyak teman. dan ternyata benar,selama setahun saya mengeluti hobi ini dan telah aktif din salah satu klub ceper kota bogor saya pun mempunyai banyak teman yang bukan hanya yang bersal dari kota sendiri tetapi dari kota kota lain seperti Sukabumi,Tangerang,Bekasi,Bandung,Cirebon,Sumedang,Depok,jakarta. Saya kenal mereka karena mereka pun menggeluti hobi yang sama yaitu motor ceper, saya juga bisa kenal mereka karena saya sering berkunjung ke sana dan begitu juga sebaliknya. sungguh ini memang kenangan yang tak terlupakan. :)

Rabu, 29 September 2010

tugas teori organisasi umum ( RIAN FIRMANSYAH 14109552)

BUDAYA BERORGANISASI

B
udaya diartikan sebagai hasil dari kehidupan setiap manusia dan setiap kelompok manusia. Saat ini budaya dipandang sebagai sesuatu yang dinamis, bukan sesuatu yang kaku dan statis. Budaya bukan lagi kata benda, melainkan dipandang sebagai sebuah kata kerja yang dihubungkan dengan kegiatan manusia yang kita kenal dengan cipta, rasa dan karsa.

Sedangkan organisasi dapat dipandang sebagai kerja sama yang terjalin antar anggota memiliki unsur visi dan misi, sumber daya, dasar hukum struktur, dan anatomi yang jelas dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Budaya organisasi itu sendiri dipandang sebagai sebuah sistem yang mencakup umpan balik (feed back) dari masyarakat, profesi, hukum, kompetisi , asumsi, nilai, norma dan hasil dari perbuatan atau perilaku seperti produk, images, teknologi dan lain sebagainya.
Secara umum, penerapan konsep budaya organisasi di sekolah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penerapan konsep budaya organisasi lainnya. Kemungkinan terdapat perbedaan terletak pada jenis nilai yang dikembangkannya dan karakateristik dari para pendukungnya.
Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tergantung pada sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, dimana mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada para siswa adalah tugas mutlak sekolah. Sedangkan upaya untuk mengembangkan budaya organisasi di sekolah merupakan tugas kepala sekolah selaku leader dan manajer di sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah hendaknya mampu melihat lingkungan sekolahnya secara holistik atau menyeluruh, sehingga diperoleh kerangka kerja yang lebih luas guna memahami masalah-masalah yang sulit dan hubungan-hubungan yang kompleks di sekolahnya. Melalui pendalaman pemahamannya tentang budaya organisasi di sekolah, maka ia akan lebih baik lagi dalam memberikan penajaman tentang nilai, keyakinan dan sikap yang penting guna meningkatkan stabilitas dan pemeliharaan lingkungan belajarnya.
Dalam budaya organisasi ditandai adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan yang sama dengan seluruh anggota organisasi. Salah satu contohnya adalah berbagi nilai dan keyakinan yang sama melalui pakaian seragam. Namun menerima dan memakai seragam saja tidaklah cukup. Pemakaian seragam haruslah membawa rasa bangga terhadap para siwa, menjadi alat kontrol dan membentuk citra organisasi.
Seperti yang kita ketahui, salah satu organisasi di wilayah sekolah adalah OSIS. OSIS merupakan suatuorganisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS, dan biasanya mendapat bimbingan dari seorang guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
OSIS terbentuk berdasarkan tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara yang menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional.
Berdasarkan tujuan tersebut, upaya untuk mewujudkannya diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Diantaranya adalah pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.
Organisasi-organisasi yang ada di institusi pendidikan merupakan miniatur dari organisasi-organisasi masyarakat yang nyata. Ikut aktif dalam setiap kegiatan akan memberikan gambaran bagaimana seharusnya kita bersikap dan bertindak dalam masyarakat yang tidak menyalahi nilai, norma dan budaya yang ada, sehingga individu yang tadinya bukan siapa-siapa akan dapat diterima di masyarakat sebagai seseorang yang matur dalam kehidupan bermasyarakat.