Seperti yang kita semua ketahui, mata kita selama akhir tahun ini disuguhkan dengan kerja keras dan semangat nasionalisme yang sangat tinggi oleh Timnas indonesia. Semangat pantang menyerah dari laskar merah putih yang mati matian membela tanah air. Dari mulai membantai malaysia 5:1,laos 6:0,thailand 2:1,philifina aggregat 2:0 dan yang terakhir yang sungguh menyedihkan bagi kita semua yaitu di singkirkan oleh negara yang mengaku sebagai saudara serumpun kita dengan aggregat cukup mengejutkan yakni 4 : 2. Bapak/ibu yang terhormat, sungguh ironis tentunya apa yang timnas capai saat ini,suatu prestasi yang sudah diujung mata yang hampir 80% kita hampir pasti mendapatkannya. Berikut ini beberapa faktor yang menurut saya yang menjadi penyebab kegagalan timnas di AFF Suxzuki cup 2010 :
- Kegiatan yang tidak penting diluar pelatihan
- konsentrasi terganggu
- Para politisi yang terlalu mempolitisi Timnas
- Media massa yang terlalu mendramatisir dan melebih-lebihkan keadaan.
- Terlalu banyak pihak yang mengambil keuntungan.
saya sebagai warga negara dan juga pencinta indahnya sepakbola bersama yang lainnya tentu sangat mengharapkan prestasi yang menyilaukan mata negara lain tentang hebatnya bangsa kita ini.
Belum lama ini juga saya mulai gerah dengan pemberitaan seputar PSSI vs LPI (Liga Primer Indonesia ). jujur saya sebagai pencinta sepak bola tanah air lebih memilih LPI daripada LSI (liga super Indonesia # yang dibuat PSSI ). Alasannya karena LPI lebih demokratis daripada LSI. Kenapa saya bilang seperti itu ? karena yang saya ketahui bahwa keuntungan klub dari LSI itu sebagian besar dibagi ke PSSI, klub hanya dapat keuntungan yang tidak seberapa,terlebih kepada klub yang punya sponsor mereka masih bisa mengambil keuntungan dari sponsor,nah bagaimana kalau klub yang tidak punya sponsor dan keuntungannya juga harus dibagi ke pusat ? apa harus mengambil dana APBD lagi ? oh tidak bisa... ini lah yang membedakan antara LSI dan LPI, kalau LPI mereka lebih demokratis karena mereka memegang hak penuh atas keuntungan yang mereka dapat tanpa ada campur tangan pusat. pusat hanya bertindak sebagai otoritas tertinggi dan hanya sebagai pengatur agar kompetisi berjalan dengan lancar, jadi istilahnya LPI lebih modern daripada LSI karena klub juga berfungsi sebagai perusahaan.
Mengenai masalah naturalisasi,menurut saya Indonesia sedikit terlambat untuk menaturalisasi sejumlah pemain, seperti Christian Gonzales yang baru dinaturalisasi ketika dia berumur tidak muda lagi. Sebenarnya banyak sekali Pemain dari negara lain yang ingin membela tanah air,tapi karena faktor otoritas yang berlaku di negara kita,banyak yang belum terlaksana,saya mohon lebih dikaji ulang nama-nama seperti albeto gonzalves dan ronald fagundez. mereka cukup bertalenta. Untuk masalah irfan bachdim dan Kim kurniawan yang terancam tidak bisa membela tanah air karena klub tempat mereka bermain yaitu persema malang memilih bergabung ke LPI,menurut saya itu sebuah lelucon yang menjadi aib negeri ini. Dari manapun pemain itu berasal tidak ada yang bisa menghalangi mereka untuk membela tanah air.
Demikian yang saya bisa ungkapkan dari beberapa kinerja yang kurang meyakinkan dari manajemen PSSI. semoga kedepannya kita menjadi yang lebih baik dan sukses di SEA GAMES 2011 juga event-event yang lain.
terima kasih.
bravo garudaku !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar